TEORI KAPITAL
Pengertian
Kapital adalah semua bentuk kekayaan
yang dapat digunakan langsung maupun tidak langsung dalam produksi untuk
menambah ouput. Kapital terdiri dari barang-barang yang dibuat untuk
penggunakan produksi pada masa yang akan datang. Ini meliputi pabrik-pabrik,
alat-alat, bangunan-bangunan dan sebagainya.
Sumber-sumber Kapital Untuk Pembangunan
1.) Sumber fisik
(Swadaya Masyarakat)
2.) Sumber dana
financial
Akumulasi Kapital Yang Rendah
1.
Tingkat akumulasi
kapital yang rendah di negara-negara sedang berkembang biasanya dapat diketahui
karena adanya suatu lingkaran setan yang tidak berujung pangkal (vicious
circle).
2.
Kurangnya tabungan
dapat juga diterangkan karena adanya international demonstration effect, yaitu
keinginan untuk meniru konsumsi di negara-negara yang telah maju, sehingga
pendapatan yang rendah itu semuanya digunakan untuk konsumsi.
Penggunaan Kapital
Pengunaan kapital
digunakan sebagai kriteria-kriteria, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Kriteria Neraca
Pembayaran (Balance Of Payments Criteria)
Pada pokoknya penggunaan kapital
atau investasi itu, pada sektor-sektor yang dapat mengurangi
kesulitan-kesulitan Neraca Pembayaran di waktu akan datang. kesulitan yang
perlu dihindari yaitu kenaikan impor. Bila ada kenaikan impor yang akan
disertai dengan kenaikan pendapatan sebagai akibat adanya investasi-investasi
itu.
2.
Kriteria Produktivitas
Sosial Marjinal (Social Marginal Produktivity Criteria)
Di sini investasi digunakan pada
proyek-proyek yang dapat diharapkan memberikan hasil tertinggi atau pada proyek-proyek
paling menguntungkan. perkembangan ekonomi terjadi pada perubahan keadaan
sosial dan sekelilingnya. perubahan ini terjadi dari waktu ke waktu sehingga
proyek-proyek untuk investasijuga berubah-berubah, yaitu pad proyek dan sector
yang paling menguntungkan.
3.
Intensitas Faktor-faktor Produksi (Factor
Intensity Criteria)
Kriteria ini didasarkan pada
capital output ratio suatu proyek. Kapital merupakan faktor yang langka di
suatu Negara. Oleh karena itu harus dipilih teknologi yang bersifat menghemat
penggunaan kapital atau investasi hendaknya dilaksanakan pad proyek-proyek
dengan intensitas capital yang terendah. Dengan kapital yang sedikit saja sudah
dapat menghasilkan output yang banyak.
4.
Kriteria Perbandingan
Biaya Manfaat (Benefit-Cost Ratio)
Kriteria
ini menghendaki agar agar investasi diadakan pada proyek-proyak yang memiliki
nilai perbandingan manfaat dan biaya yang lebih dari satu (B/C > 1). manfaat
di sini haruslah manfaat bersih yaitu total manfaat dikurangi biaya atau
kerugian selain kapital.
Pada pokoknya kriteria-kriteria tersebut diterapkan pada suatu proyek investasi tergantung pada tujuan-tujuan ekonomi dan sosial Negara-negara yang bersangkutan dan bagaimana investasi itu mempengaruhi keadaan ekonomi sendiri.
Pada pokoknya kriteria-kriteria tersebut diterapkan pada suatu proyek investasi tergantung pada tujuan-tujuan ekonomi dan sosial Negara-negara yang bersangkutan dan bagaimana investasi itu mempengaruhi keadaan ekonomi sendiri.
Investasi Ke Sector Pertanian ataukah Ke Sector Industri
Pada
umumnya bahwa Negara sedang berkembang investasi pada sector industri adalah
yang terpenting demi memaksimumkan kenaikkan output. Apabila penduduk ditarik
dari sector pertanian untuk bekerja disektor industri maka perlu adanya usaha
lain di sektor pertanian untuk menyediakan bahan makan bagi mereka yang bekerja
pada sector industri.
Tambahan produksi bahan makanan harus ada untuk mengimbangi tambahnya jumlah penduduk dan tambahnya permintaan akan bahan makan serta naiknya pendapatan .Tingkat income Elasiticity of demand. Alternatif lain bila sector pertaniaan tidak dikembangakan, ialah dengan mengimpor bahan makan. Tetapi pembelian alat-alat capital guna industrialisasi harus diminimalkan keuntungan peralihan pada sector pertanian ke usaha sektor–sektor lain ialah bahwa pembangunan pertanian akan menghalangi terciptanya perekonomian dualistis yaitu disatu pihak sector industri memberi upah tinggi dan tingkat hidup yang baik sedangkan disektor pertanian tetap sedia kala tidak ada perbaikan inilah yang terjadi bila mana negara mempentingkan industrinya tanpa memperhatikan sektor pertanian.
Tambahan produksi bahan makanan harus ada untuk mengimbangi tambahnya jumlah penduduk dan tambahnya permintaan akan bahan makan serta naiknya pendapatan .Tingkat income Elasiticity of demand. Alternatif lain bila sector pertaniaan tidak dikembangakan, ialah dengan mengimpor bahan makan. Tetapi pembelian alat-alat capital guna industrialisasi harus diminimalkan keuntungan peralihan pada sector pertanian ke usaha sektor–sektor lain ialah bahwa pembangunan pertanian akan menghalangi terciptanya perekonomian dualistis yaitu disatu pihak sector industri memberi upah tinggi dan tingkat hidup yang baik sedangkan disektor pertanian tetap sedia kala tidak ada perbaikan inilah yang terjadi bila mana negara mempentingkan industrinya tanpa memperhatikan sektor pertanian.
Peranan Pemerintah
Peranan
pemerintah dalam pembangunan ekonomi berkisar pada perencanaan sentral atau
pasar bebas persoalan ini diberikan sekedar pandangan mengenai peranan
pemerintah dalam pembangunan ekonomi. Peranan pemerintah inisiatif dalam
memajukan perekonomian serta hubungan antara sector pemerintah dan swasta
tergantung pada lingkungan sosial, tingkat perkembangan ekonomi, keadaan
politik, kemampuan menajemen. Pemerintah mengadakan perluasan sumber–sumber
alam melalui perkembangan fasilitas obat–obatan, pendidikan yang lebih baik,
irigasi, perluasan pertanian. Hal yang penting ialah adanya kemauan keras dari
penduduk untuk maju mengembangkan perekonomiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar