- Pengertian
Perkembangan
1.
Perkembangan Menurut Para
Ahli
1. Santrock ussen (1992)
Perkembangan merupakan
pola perkembangan individu yang berawal pada masa konsepsi dan berlanjut
sepanjang hayat dan bersifat involusi.
2. E. B. Hurlock
Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman, dan terdiri atas serangkaian
perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
3. Drs. H. M. Arifin, M. Ed
Perkembanagn merupakan perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan
integrasi dan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya.
4. Gut Windarsih dan Rohana Kusumawati
Perkembangan merupakan
proses menuju keadaan yang lebih dewasa bersifat kualitatif.
5. Werner (1957)
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan
diman diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap.
6. Nagel (1957)
Perkembangan merupakan pengertian dimana stuktur yang terorganisasi dan
mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi perubahan
stuktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan
fungsi.
7. Schneirla (1957)
Perkembangan adalah
perubahan-perubahan progresif dalam organisasi organisme, dan organisme ini
dilihat sebagai sistem adaptif sepanjang hidupnya.
8. Spiker (1966)
Perkembangan berhubungan dengan dua hal yaitu:
a. Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan
sejak terbentuknya individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
b. Filogenetik, yakni perkembangan asal-usul manusia
sampai sekarang ini.
2. Perkembangan Secara Umum
Pada dasarnnya
perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-fungsi fisik
dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai
hasil dari konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma), dan hasil interaksi proses
biologis dan genetika dengan lingkungan. Sedangkan perubahab psikis menyangkut
keseluruhan kaarekteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif,
emosi, social dan moral.
Perkembangan
juga dapat diartikan sebagai “Suatu proses perubahan dalam diri individu
atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (jasmaniah) menuju tingkat
kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan.”
Yang dimaksud
dengan sistematis, progresif, berkesinambungan adalah :
a. Sistematis, artinya perubahan dalam perkembangan
saling ketergantungan dan saling mempengaruhi,
b. Progresif, artinya perubahan yang bersifat maju, meluas,
mendalam, meningkat baaik secara kualitatif (fisik) dan kuantitatif (psikis),
c. Berkesinambungan, artinya perubahan yang terjadi pada
setiap individu terjadi secara berurutan.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa Perkembangan merupakan
suatu pola perubahan secara progresif organisme baik dalam struktur maupun
fungsi(fisik atapun psikis) yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang
terjadi secara teratur dan berlangsung sejak masa konsepsi sampai akhir hayat,
berdasarkan pertumbuhan, kematangan, pengalaman, dan belajar.
- Ciri-ciri
Perkembangan
Ciri-ciri perkembangan
setipa individu yaitu ;
1. Terjadinya perubahan ukuran
-
Aspek fisik
: perubahan tinggi dan berat
badan serta organ-organ lainnya,
-
Aspek psikis : bertambahnya
perbendaharaan kata dan semakin matangnya kemampuan berfifir, mengingat, dan
mengajukan imajinasi kreatif.
2. Terjadinya
perubahan proporsi
-
Aspek fisik
: proporsi tubuh anak akan
berubah sesuai dengan fase perkembangannya,
-
Aspek psikis :
perubahan imajinasi dan fantasi ke realitas, dan perubahan perhatian yang
dulunya hanya pada diri sendiri akan beralih sedikit demi sedikit pada orang
lain.
a. Lenyapnya tanda-tanda lama
-
Aspek
fisik : lenyapnya
kelenjar thymus (kelenjar anak-anak) yang terdapat pada dada, rambut, dan gigi
susu.
-
Aspek psikis :
lenyapnya masa mengoceh, bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti
mengakak) dan perilaku impulsif (melakukan sesuatu tanpa berfifikr dahulu).
b. Munculnya tanda-tanda baru
-
Aspek
fisik : tumbuh dan
pergantian gigi dan matangnya organ-organ seksual pada usia remaja baik primer
maupun skunder.
-
Aspek psikis :
berkembangnya rasa ingin tahu terutama pada bidang ilmu pengetahuan,
lingkungan, agama, alam, nilai dan moral.
- Prinsip-prinsip
Perkembangan
Prinsip-prinsip dalam
perkembangan setiap individu yaitu :
a. Perkembangan merupakan proses yang tidak berhenti
Baik fisik maupun psikis
akan terus berkembang dari saat konsepsi hingga masa tua.
b. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
Setiap aaspek
perkembangan individu baik fisik maupun psikis satu sama lainnya saling
mempengaruhi.
c. Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu
Setiap perkembangan
merupakan hasil dari perkembangan tahap sebelumnya, dan merupakan prasyarat
bagi perkembangan selanjutnya.
d. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
Perkembangan fisik dan
psikis mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada
yang cepat da nada yang lambat).
e. Setiap fase perkembangan memiliki ciri khas
Prinsip ini dijelaskan
dengan contoh berikut : (a) sampai usia 2 tahun seorang anak memusatkan
perhatiannya untuk menguasai gerak-gerik dan belajar berbicara. Dan (2) pada
usia 3-6 tahun seorang anak akan memusatkan perhatiannya untuk menjadi mahluk
social.
f. Setiap individu akan mengalami tahapan fase
perkembangan
Prinsip ini berarti bahwa
setiap individu akan mengalami masa atau fase perkembangan : konsepsi, bayi,
kanak-kanak, remaja, dewasa, dan tua.
- Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Perkembangan
Ada tiga aliran yang
mempunyai pendapat berbeda tentang factor yang mempengaruhi faktor perkambangan
pada setiap individu. Ketiga aliran itu adalah
1. Aliran Nativisme
Aliran ini dipelopori
oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa perkambangan individu semata-mata
hanya karena faktor bawaan atau keturunan. Aliran ini berpendapat bahwa
pendidikan tidak berguna dalam perkembangan individu seirang individu.
2. Aliran Empirisme
Aliran ini bertolak
belakang dengan aliran nativisme. Aliran yang diusung oleh John Lock ini
berpendapat bahwa pekembangan yang terjadi pada individu hanya disebabkan
oleh factor luar atau lingkungan. Jadi factor ini menerangkan bahwa
pendidikan dan lingkungan sangat berperan penting dalam menentukan masa depan
anak.
3. Aliran Konvergensi
Aliran yang dipelopori
oleh William Stern mencoba menyatuka pertentangan yang terjadi pada aliran
nativisme dan aliran empirisme. Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan
setiap individu dipengaruhi oleh factor bawaan dan factor lingkungan.
Dengan menyediakan kondisi yang ideal kita mengembangkan potensi yang dibawa
sejak lahir kearah lebih baik yang di bantu oleh factor luaran (lingkungan atau
pendidikan).
- Tahap-Tahap
Perkembangan
Diantara sekian banyak
titik tolak yang digunakan dalam mengukur tahap-tahap perkembangan seorang
individu, berikut akan dijabarkan tahap-tahap perkembangan ditinjau dari dasar
biologis dan dasar kognitif.
a. Dasar Biologis
Menurut Aristoteles ada
tiga tahap perkembangan yang berdasarkan biologis, fase itu masing-masing
berjarak tujuh tahun. Fase tersebt adalah :
-
Fase 1 : 0-7 tahun masa kecil atau masa
bermain,
-
Fase 2 : 7-14 tahun masa anak atau masa
remaja, masa masuk sekolah rendah
-
Fase 3 : 14-21 tahun masa remaja atau
pubertas, atau masa peralihan dari anak menjadi orang dewasa.
Pemisahan antara ketiga
fase diatas berdasarkan pertumbuhan biologis yang penting.
b. Dasar Kognitif
Teori perkembangan
kognitif yang paling popular adalah teori Piaget. Piaget membagi tahap
perkembangan kognitif menjadi :
-
Tahap sensori motor :
dari usia 0-2 tahun
-
Tahap praoperasional : dari usia 2-7
tahun
-
Tahap operasi
kongkret
: dari usian 7-11 tahun
-
Tahap operasi formal : usia 11
tahun keatas
Tahap sensori motor
ditandai dengan adanya interaksi anak dengan lingkungan melalu berbagai alat
indera dan gerakkan. Tahap praoperasional ditandai oleh berkembangnya fungsi
symbol, bahasa, pemecahan masalah bersifat fisik, serta kemampuan
mengkatagorisasikan. Tahap operasi kongkret ditandai dengan proses berfikir
masih berpatokkan pada hal-hal kongkret. Dan tahap operasi formal ditandai
dengan kemampuan berfikir abstrak, memmberikan penalaran yang kompleks, dan
kemampuan untuk mengkaji suatu hipotesis.
- Kematangan Peserta
Didik
Perkembangan yang dialami
peserta didik membawa mereka kearah kematangan. Kematangan ini akan tercapai
jika sudah menemukan pegangan atau nilai-nilai yang mereka cari, yaitu
menjelang berakhirnya masa remaja atau mulainya masa dewasa.
Kematangan fisik atau
jasmani terjadi setelah berhentinya pertunmbuhan yang terjadi dengan pesat,
sehingga anak laki-laki akan kelihatan berjalan tegap karena dada dan bahunya
semakin bidang, sedangkan anak perempuan berjalan melenggang karena pinggulnya
membesar. Kematangan social ditandai oleh sikap social yang mentap sebagai
anggota masyarakat, dan anggota keluarga, yang mulai merasakan adanya tanggung
jawab baik sebagai pribadi ataupun sebagai anggota masyarakat. Kematangan
emosional ditandai oleh stabilnya emosi sehingga ledakan-ledakan yang sering
terjadi semakin berkurang dan bahkan berhenti sama sekali. Namun yang perlu
kita ingat adalah bahwa usia untuk mencapai kematangan ini berbeda-beda ada
anak yang cepat matang da nada juga yang sangat lambat. Oleh karena itu, kita
sebagai calon guru harus arif dalam menandai perkembangan atau kematangan
siswa.
- Perbedaan Individual
Perbedaan individual
menimbulkan adanya perbedaan kebutuhan, yang dalam kaitan dunia persekolahan
merupakan perbedaan kebutuhan layanan pendidikan. Namun dalam
kenyataannya, kita hampir selalu memperlakukan peserta didik dengan cara yang
sama. Ini merupakan akibat logis dari pengajaran klasikalyang menjadi ciri khas
persekolahan di negeri ini. Untuk dapat memberikan perhatian dan perlakuan
secara individu terlebih dahulu guru harus memahami perbedaan individual
peserta didik. Perbedaan itu antara lain :
1. Perbedaan kemampuan
Setiap individu memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan kemampuan itu terlihat dalam beberapa
aspek yaitu :
a. Perhatian
Perhatian memegang peran
penting dalam aktifitas manusia, termasuk dalam aktifitas belajar. Perhatian
dapat didefinisikan sebagai kesadaran atau aktifitas psikis yang tertuju pada
satu objek. Perbedaan perhatian itu terletak pada hal-hal berikut :
· Intensitas perhatian
· Luasnya objek perhatian
· Lamanya perhatian
b. Pengamatan
Kita belajar melalui
pengamatan. Sehubungan dengan pengamatan ini individu mempunyai perbedaan
kemampuan indera untuk mengamati sesuatu. Ada lima tipe manusia berdasarkan
kemampuannya mengamati sesuatu.
· Tipe Visual (penglihatan)
· Tipe auditif (pendengaran)
· Tipe faktil (perabaan)
· Tipe gustative (perciuman yang tajam)
· Tipe olafaktoris (pengecapan yang tajam)
c. Ingatan
Ingatan mencapai tiga
aspek yaitu, mencamkan, menyimpan, dan memproduksi. Berdasarkan tiga
aspek ini, ada orang yang cepat mencamkan sesuatu, ada yang lambat, ada yang
dapat menyimpan informasi tanpa berubah, ada yang ingatannya teguh da nada yang
dapat menyimpan informasi dalam waktu yang lama tanpa lupa. Ingatan sangat
penting dalam belajar. Bahkan sebagian besar pertanyaan yang diajukan oleh guru
sering hanya menuntut kemampuan mengingat.
d. Intelegensi dan bakat khusus
Setiap peserta didik
mempunyai intelegensi yang berbeda, sehingga kita dapat menemukan siswa yang
cerdas, sedang, da nada juga yang tergolong kurang.
2. Perbedaan motivasi
Motivasi dapat diartikan
sebagai dorongan untuk melakukan sesuatu seperti, belajar, bekerja, olahraga,
atau melakukan kegiatan amal. Dorongan ini ada yang datang dari diri sendiri
(motivasi intrinsik) dan motivasi yang datang dari luar diri (ekstrinsik). Para
peserta didik mungkin memiliki motivasi yang berbeda dalam belajar, oleh karena
itu guru diharapkan mampu membangkitkan motivasi belajar siswa, terutama pada
diri siswa yang motivasinya rendah.
3. Perbedaan Kondisi Fisik dan Jenis Kelamin
Kondisi fisik peserta
didik mungkin berbeda-beda baik dari bentuk tubuh, kesehatan, maupun fungsi
indera. Disamping perbedaan kondisi fisik, perbedaan karakteristik siswa
perempuan dan sisiwa laki-laki perlu mendapat perhatian. Minat remaja laki-laki
tertuju pada hal yang bersifat intelektual dan abstrak sedangkan minat remaja
perempuan tertuju pada hal yang bersifat emosional, konkret, dan personal.
4. Perbedaan Lingkungan
Lingkungan memegang
peranan penting dalam perkembangan individu lingkungan yang berbeda akan memberikan
pengaruh yang berbeda kepada perkembangan tersebut. Perbedaan dalam lingkungan
yang meliputi perbedaan social, ekonomi, budaya akan membawa pengaruh proses
pembelajaran itu. Sebagai guru kita harus menyadari keadaan tersebut.
- Anak Sebagai Suatu
Totalitas
Sebagai objek studi
psikologi perkembangan, anak dipandang sebagai suatu totalitas. Konsep anak
sebagai suatu totalitas sekurang-kurangnya mengandung 3 pengertian :
1. Anak adalah makhluk hidup (organisme) yang merupakan
satu kesatuan dari keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya.
2. Dalam kehidupan dan perkembangan anak, keseluruhan
aspek anak tersebut saling terjalin satu sama lain
3. Anak berbeda dengan orang dewasa bukan sekedar secara
fisik, tetapi secara keseluruhan.
Konsep anak sebagai suatu
totalitas mengandung arti bahwa perbedaan anak dengan orang dewasa tidak
terbatas secara fisik. Melainkan secara keseluruhan. Anak bukan miniature dari
orang dewasa, tetapi anak adalah anak dalam keseluruhan aspek dirinya yang bisa
berbeda dari orang dewasa. Secara fisik anak sedang mengalami pertumbuhan yang
pesat, sebaliknya fisik orang dewasa sudah relative tidak berkembang lagi. Anak
cenderung didominasi oleh pola fikir yang egosentrik dan orang dewasa sudah
lebih mampu berfikir empatik dan social. Daya fikir anak masih terbatas pada
hal-hal yang konkret. Sedangkan orang dewasa sudah mampu berfikir abstrak dan
universal.
- Kematangan dan
Pengalaman dalam Perkembangan Anak
Kematangan adalah urutan
perubahan yang dialami individu secara tratur yang ditentukan oleh genetiknya
(Santrock & Yussen, 1992:20). Dalam batasan ini kematangan dipandang
sebagai suatu bawaan yakni sebagai warisan biologis yang dibawa sejak lahir.
Pengalaman merupakan
peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan. Disini pengalaman dianggap sebagai unrsur lingkungan yskni sebagai
pengalaman-pengalaman environmental yang diperoleh dalam kehidupan.
Para ahli psikologi
perkembangan yang menekankan unsur kematangan atau pembawaan mengklaim
warisan biologis sebagai unsur yang paling mempengaruhi perkembangan anak. Pada
dasarnya individu berkembang dalam cara yang terpola secara genetic, kecuali
jika terganggu atau terhambat oleh faktor lingkungan yang bersifat merusak.
Semantara para ahli yang
menekankan unsur lingkungan menganggap pengalaman-pengalaman environmental
sebagai faktor yang paling penting dalam perkembangan anak. Menurut kaum
environmentalist unsur genetic sekedar mewariskan potensi dasar, tetapi
bagaimana hal itu tumbuh dan berkembang sangat tergantung pada makanan, gizi,
perawatan medis, latihan dan pendidikan yang diberikan oleh lingkungan.
Kesimpulannya, lingkungan dipandang sebagai faktor yang paling berpengaruh
terhadap perkembangan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar