LAPORAN HASIL SEMINAR NASIONAL
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM
MENHADAPI
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
Diselesaikan
untuk memenuhi tugas individu
Mata
kuliah pendidikan sosiologi
Nama : Siti Mukharomah
Nim :
140210301015
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS
KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
/ 2015
TEMA
1
KESIAPAN
UMKM INDONESIA MENGHADAPI KEA 2015
Pemateri
: Galih Budi Utomo
I.
LATAR BELAKANG
A. KARAKTERISTIK
UMKM DI INDONESIA
1) Kontribusi
UMKM
Hasil
|
Sisa
|
|
unit usaha
|
99,99%
|
0,01%
|
Penyerapan tenaga kerja
|
97,16%
|
2,84%
|
Kontribusi PDB
|
59,08%
|
40,92%
|
Dalam
hal ini menunjukkan bahwa kontribusi UMKM sangat luar biasa.
2) Karakteristik
UMKM
Dalam karakteristik UMKM menunjukkan bahwa masalah –
masalah di indonesia masih banyak, antara lain :
·
SDM : pendidikan relatif rendah
·
Kualitas produksi : belum
terstandarisasi
·
Teknologi : sangar sederhana
·
Pemasaran : Lokal
·
Modal : sangat – sangat terbatas
3) Jumlah
UMKM a/d sektor (2011)
·
Pertanian, peternakan, kehutanan,
perikanan : 49%
·
Perdagangan, hotel dan restoran : 29%
·
Pengangkutan dan komunikasi : 7%
·
Industri pengolahan :
6%
·
Jasa – jasa swasta :
5%
·
4 other sectors : 5%
4) Permasalahan
UMKM
a.
Permasalahan UMK terdapat pada pemasaran
dan permodalan
b.
Faktor penghambat ekspansi UMK yaitu
kekurangan modal dan kesulitan pemasaran
c.
Hambatan akses pendanaan
·
Keterbatasan aset untuk collateral
·
Perlunya penjaminan kredit
·
Kurangnya informasi
B. KESENJANGAN
ANTARA UMKM DAN BANK
1.
UMKM
Ø Banyak
yang membutuhkan pembiayaan, jumlah kebutuhan relatif kecil
Ø Legal
formal dokumen terbatas
Ø Umumnya
tidak memiliki pencatatan/laporan keuangan memadai
Ø Membutuhkan
akses informasi dan produk bank yang sesuai karakteristik usaha
Ø Faktor
psikologis
2.
Perbankan
ü Biaya
transaksi vs profit
ü Kebutuhan
terhadap dokumen legal formal
ü Kebutuhan
akan informasi keuangan UMKM
ü Produk
perbankan sesuai kebutuhan UMKM
ü Jangkauan
pelayanan dan perlunya jaringan/dukungan teknologi
C. MANFAAT
KEA : PERSPEKTIF MIKRO-MAKRO
1.
KOMUNITAS EKONOMI ASEAN
Ø KONSUMEN
v Perspektif
Mikro diantaranya variasi produk, pilihan harga, ragam kualitas
v Perspektif
Makro diantaranya menurunkan harga, barang impor (akan murah), menurunkan
tekanan inflasi.
Ø PRODUSEN
§ Perspektif
Mikro diantaranya potensi ekspansi (adanya ekspansi produksi), pengembangan
bisnis, peningkatan kualitas (manajerial dan produk)
§ Perspektif
Makro diantaranya penyerapan tenaga kerja, peningkatan konsumsi, peningkatan
investasi ( terjadi di persainga lebih tinggi), peningkatan PDB (investasi
meningkat PDB meningkat).
II.
PERAN UMKM dan TANTANGAN DALAM KEA 2015
A. ASEAN
: Peran UMKM
1.
Lapangan Kerja
UMKM
mendominasi penyerapan tenaga kerja di ASEAN (rajanya ekonomi)
·
Indonesia (2011) : 97%
·
Lao DPR (2006) : 83%
·
Malaysia (2011) : 59%
·
Filipina : 61%
·
Singapura (2011) : 70%
·
Thailand (2010) : 78%
·
Brunei (2008) : 58%
2.
Produk Domestik Bruto
Sumbangan
UMKM terhadap PDB cenderung tinggi di ASEAN
·
Indonesia (2011) : 59%
·
Lao PDR (2006) : 6%-9%
·
Malaysia (2011) : 32%
·
Singapura (2011) : 60%
·
Brunei (2008) : 22%
B. Tantangan
UMKM dan rekomendasi policy action
dalam APBSD 2004-2014
1.
Lingkungan
Tantangan
dipasar global meliputi : persaingan ketat, kemajuan teknologi yang cepat,
pasar makin demanding dan dinamis
2.
KEA 2015
Ø Pasar
tunggal dan basis produksi
Ø Kawasan
berdaya saing tinggi
Ø Pembangunan
ekonomi yang merata
Ø Integrasi
dengan perekonomian dunia
III.
DUKUNGAN BANK INDONESIA DALAM MENGHADAPI
KEA 2015
A. Program
BI yang mendukung kesiapan UMKM menghadapi KEA 2015
1. Pengenbangan
UMKM melalui :
Ø Pengembangan
infrastruktur keuangan dan/ atau sarana dalam rangka peningkatan akses UMKM
kepada pemodal
Ø Penguatan
UMKM melalui :
-
Peningkatan pemahaman UMKM dibidang
keuangan serta kemandirian dalam kegiatan usaha
-
Strategi dalam peningkatan efisiensi
produksi untuk memberikan nilai tambah dan karakteristik terhadap produk, serta
menjaga kesinambungan kuantitas dan kualitas produk.
B. Pasar
tunggal KEA 2015
1. Arus
bebas barang (bisa keluar masuk)
-
Penurunan dan penghapusan tarif
-
Penurunan rules of origin (ROO)
-
Penghapusan non-tariff barriers
-
Fasilitas perdagangan
-
Integrasi kepabeanan
-
Integrasi informasi
-
Penetapan dan penerapan ketentuan
mengenai standar, peraturan teknis, dan prosedur penilaian
-
Pengukuran sanitary dan phytosanitary
-
Penerapan kebijakan pemulihan
perdagangan, a.l. anti dumping
2. Arus
bebas jasa
Liberalisasi jasa
dilakukan dengan pengurangan atau penghapusan 4 modes of supply
·
Mode 1 : jasa yang diberikan oleh
penyedia jasa LNI kepada pengguna jasa DN
·
Mode 2 : jasa yang diberikan oleh
penyedia jasa LN kepada konsumen domestik yang sedang berada di negara penyedia
jasa
·
Mode 3 : jasa yang diberikan oleh
penyedia jasa LN kepada jasa konsumen dinegara konsumen
·
Mode 4 : tenaga kerja asing yang
menyediakan keahlian tertentu dan datang ke negara konsumen.
3. Arus
bebas modal
5 program utama untuk
mengembangkan dan meningkatkan integrasi pasar modal ASEAN
§ Harmonisasi
berbagai standar dipasar modal ASEAN, khususnya dalam hal IPO
§ Memfasilitasi
adanya mutual recognition agreement (MRA) untuk pekerja profesional dipasar
modal
§ Adanya
fleksibilitas dalam ketentuan hukum untuk penerbitan sekuritas
§ Memfasilitasi
berbagai usaha yang bersifat market-driven
untuk membentuk hubungan antar pasar saham dan pasar obligasi
§ Memperkuat
struktur mekanisme pemungutan pph, untuk memperkuat basis investasi bagi
penerbitan surat utang di ASEAN.
4. Arus
bebas tenaga terampil
Hingga tahun 2009, terdapat beberapa
mutual recognition arragemen yang telah disepakati oleh ASEAN yaitu MRA untuk
jasa-jasa engineering, nursing,
architectual, surveving, qualification, tenaga medis, dan jasa-jasa
akuntansi.
5. Arus
bebas investasi
Persetujuan bidang
investasi dengan 4 pilar pembaharuan
·
Perlindungan investasi : menyediakan
perlindungan kepada semua investor dan investasi
·
Fasilitas dan kerja sama : menyediakan
peraturan, ketentuan, kebijakan, dan prosedur investasi yang transparan,
konsisten dan dapat diprediksi
·
Promosi dan awareness : mempromosikan
ASEAN sebagai kawasan investasi terpadu dan jejaring produksi
·
Liberalisasi : memdorong liberalisasi
investasi secara progresif.
C. Identifikasi
Peran BI Dalam Pengembanga UMKM Menghadapi KEA 2015
1. Penguatan
daya saing UMKM dan koordinasi serta fungsi advisory
kepada pemerintah
-
Pengembangan klaster yang mendukung
sustainabilitas UMKM
-
Penerapan program kewirausahaan
-
Standarisasi produk UMKM (SNI) : dimulai
dari UMKM binaan
-
Pengembangan UMKM berbasis ekspor
-
Edukasi keuangan (pelatihan pencatatan
transaksi keuangan, serta jasa dan produk keuangan)
-
Sinergi, koordinasi dna sinkronisasi
dengan pemerintah dalam program pengembangan UMKM
2. Fasilitas
pengembangan UMKM & akses permodalan
-
Penelitian komoditas unggulan daerah :
menjadi dasar pengembangan komoditas didaerah : rekomendasi kepada pemerintah
-
Inisiatif penelitian credit rating untuk UMK yang akan
ditindak lanjuti dengan implementasi program di daerah
-
Pengembangan infrastruktur keuangan
pendukung dan kegiatan fasilitas UMKM dengan perbankan/lembaga keuangan lain :
a.l. fasilitasi percepatan pendiian PPKD, fasilitas pemanfaatan SHAAT untuk
akses kredit
-
Mendorong implementasi pembiayaan
komoditas pertanian atas dasar value chain financing
3. Diseminasi
informasi dan sosialisasi kepada stakeholders
-
Pemanfaatan forum kerjasama BI dengan stakeholders,
seperti TPID dan KEKR, untuk sosialisasi dan diseminasi informasi terkait KEA
2015,a.l. pentingnya SNI
-
Pemanfaatan minisite BI info UMKM untuk
informais dan diseminasi pengembangan UMKM terkait KEA 2015
TEMA
2
MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 DAN KURIKULUM 2013
Pemateri
: Prof. DRs. Dafiq M.sg. P.sg
A. SEKILAS TENTANG ASEAN
ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
·
Kerjasama
ekonomi ASEAN mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi ekonomi kawasan ASEAN
yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi.
·
MEA yang akan diberlakukan pada Desember 2015,
bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan
pengembangan budaya.
1.
Tentang MEA 2015
a)
4 hal yang harus di antisipasi
·
implementasi AEC berpotensi menjadikan
Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industrilasasi di kawasan
ASEAN, sehingga manfaat yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam mininal.
·
melebarnya
defisit perdagangan jasa
seiring peningkatan perdagangan barang.
·
Ketiga, implementasi
AEC juga akan membebaskan aliran tenaga kerja sehingga harus mengantisipasi
dengan menyiapkan strategi karena potensi membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA)
akan berdampak pada naiknya remitansi TKA yang saat ini pertumbuhannya lebih
tinggi daripada remitansi TKI. Akibatnya, ada beban tambahan yaitu dalam
menjaga neraca transaksi berjalan dan mengatasi masalah pengangguran.
·
Keempat, implementasi
AEC akan mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam dan luar ASEAN.
b)
memandang integrasi ekonomi ASEAN
Visi
Pemerintah disemua sektor:
-
Global competetition
-
Unprecedented change
-
Speed and creativity
B.
Lembaga Pendidikan Luar dan Dalam Negeri
Us, australia, uk/eropa
|
Level
|
indonesia
|
-
play
group/kindergarten
-
elementary
school
-
junior
high school
-
pre
university program
|
School
sectors
|
Kelompok
bermain/TK
SD
SMP
SMA
|
-
certifikate
I-certificate IV
-
diploma,
advanced
-
diploma,
graduate
-
diploma
|
Vocational
education and training and tafe
|
Kursus
/ diklat
D2,
D3.D4
|
-
bachelor
degree
-
honours
-
master’s
degree
-
doctoral
degree
-
posdoctoral
|
High
education sectors
|
S1
non skripsi
S1
skripsi
S2
(C+R)
Setelah
S3 (NA)
|
1. Harapan
Terhadap Kurikulum 2013
Kurikum yang dapat menghasilkan insan
indonesia yang : produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi.
2. Elemen
perubahan ( meliputi SD,SMP,SMA sederajat)
·
Sikap
-
Menerima + menjalankan + menghargai +
menghayati + mengamalkan
-
Pribadi yang beriman, berakhlak mulia,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradaban
·
Keterampilan
-
Mengamati + menanya + mencoba + menalar
+ menyaji + mencipta
-
Pribadi yang berkemampuan pikir dan
tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
·
Pengetahuan
-
Mengetahui + memahami + menerapkan +
menganalisa + mengevaluasi + mencipta
-
Pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban.
3. Penguatan
proses dalam Kurikulum 2013
a. Tematik
terpadu :pembelajaran berbasis tema
b. Pendekatan
scientific : berbasis 5M
c. Discovery
learning : pembelajaran
berbasis penemuan
d. Problem
based learning : pembelajaran dimulai
dengan mengkaji masalah
e. Projet
based learning : penugasan
terstruktur
4. Suansana
kelas dalam Kurikulum 2013
Ø Penilaiian
yang menjangkau kemampuan berpikir tingkat tinggi
Ø Penilaiian
yang menyeluruh dan terintegrasi
Ø Penilaiian
pemahaman dan nalar secara ilmiah
Ø Penilaiian
terhadap PBM berkaitan dengan apa yang siswa pahami
Ø Penilaiian
berfokus hasil belajar dan kesempatan siswa untuk belajar lagi
Ø Tidak
hanya guru, tapi juga siswa dan yang lainnya juga dilibatkan
Ø Penilaiian
eksternal juga melibatkan guru-guru.
5. 5M
Langkah Pembelajaran
a. Mengamati
b. Menanya
c. Mencoba
d. Menalar
e. Mengkomunikasikan
TEMA
3
IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISME GURU
Pemateri
: Djuprianto
I.
Pengertian Kurikulum
Kurikulum menurut UU no 20 tahun 2003
pasal 1 ayat 19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
1. Tugas
Profesi Guru
a. Merencanakan
pembelajaran
b. Melaksanakan
pembelajaran
c. Melaksanakan
penelitian
d. Melaksanakan
analisis hasil penilaiian
e. Melaksanakan
tindak lanjut hasil analisis.
II.
Penjelasan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah
lanjutan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBM) yang telah dirintis
pada tahun 2004 dan kurikulum berbasis 8 standart nasional pendidikan (SNP)
tahun 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara
terpadu.
1. Perubahan
pembelajaran pada kurikulum 2013
a. Pembelajaran
diarahkan untuk mendorong peserta didik untuk mencari tahu dari berbagai sumber
yang tersedia dimana saja dan kapan saja melalaui mengamati dan bukan diberi
tahu
b. Pembelajaran
diarahkan untuk meru,uskan masalah dengan melatih kemampuan bertanya, bukan
hanya menyelasaikan masalah dengan menjawab melalui bantuan mesin (komputer)
yang dapat menyajikan dan memproses data dengan cepat.
c. Pembelajaran
diarahkan untuk memotifasi peserta didik dan melatih berfikir analitis (
mengambil keputusan) bukan berfikir mekanis (rutin) yang dapat dilakukan oleh
mesin yang terprogram
d. Pembelajaran
menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah
sehingga dapat mengkomunikasikan informasi yang dihasilkan baik cara perolehan
dan kegunaan informasi tersebut.
III.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
1. Pengertian
SKL
Standar kompetensi
lulusan adalah kriteria mengenai kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
2. SKL
KI-1
KI-2
|
Spritual
– Sikap
|
o
Hubungan dengan tuhan
o
Hubungan dengan makhluk
|
KI-3
|
Pengetahuan
|
o
Faktual, konseptual
o
Prosedural, metakognitif
|
KI-4
|
Keterampilan
|
o
Pikir dan tindak
o
Efektif dan kreatif
|
IV.
Standar Proses
Proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
1. Pendekatan
Saintifik
a. Pendekatan
saintifik bisa mendorong peserta didik secara aktif membangun pengetahuannya
sendiri melalui kegiatan atau aktifitas-aktifitas ilmiah
b. Pendekatan
saintifik memberikan peluang dan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari
tahu dan menumbuhkan rasa ingin tahunya melalui penugasan, pemecahan masalah,
menemukan dan mencipta
2. Sintak
Saintifik
Kegiatan Inti Meliputi
:
a. Mengamati
b. Menanya
c. Mengumpulkan
data
d. Mengasosiasi/menalar
e. Mengomunikasikan.
V.
Penilaiian
Berdasarkan SKL tentang tiga ranah
kompetensi maka penilaiian juga dilakukan untuk mengukur ketiga kompetensi :
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1. Ada
4 Strategi Penilaiian
a. Tes
b. Notes
Digunakan
untuk menilai sikap, minat, atau motivasi. Metode notes umumnya digunakan untuk
mengukur ranah afektif (KD-KD pada KI-1 dan KI-2).
c. Tes
Tulis
d. Tes
Kinerja
·
Tes Kinerja perilaku terbatas : meminta
peserta untuk menunjukkan kinerja dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur
secara ketat.
·
Tes Kinerja Perilaku Meluas :
menghendaki peserta untuk menunjukkan kinerja lebih komprehensif dan tidak
dibatasi.
PEMBAHASAN
GABUNGAN TEMA 1,TEMA 2,DAN TEMA 3
Dari
Tiga Materi mengenai Pembahasan Implementasi Kurikulum 2013 dalam menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 ialah :
A. Kesiapan
Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean
1. Karakter
UMKM di Indonesia
a. Kontribusi
UMKM di Indonesia sangat luar biasa dilihat dari dari unit usaha yang diserap
UMKM sebesar 99,99%, dilihat dari penyerapan tenaga kerja yang diserap UMKM
sebesar 97,16%, dari kontribusi PDB yang diserap sebesar 59,08%
b. Karakteristik
UMKM
SDM
yang dimiliki dilihat dari segi pendidikan relatif rendah karena sebagian
adalah lulusan SD, Kualitas produksi juga belum terstandarisasi, Teknologi yang
digunakan masih sederhana, Pemasaran yang dituju masih lokal, Modal yang
dimiliki terbatas. Banyak keterbatasan UMKM di Indonesia.
c. Jumlah
UMKM a/d sektor (2011)
UMKM
di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan mencapai 49%, di sektor
perdagangan, hotel dan restoran mencapai 29%, di sektor pengangkutan dan
komunikasi mencapai 7%, di sektor industri pengolahan mencapai 6% ,di sektor
jasa-jasa swasta mencapai 5%, di 4 other sectors mencapai 5%. Jadi
keterangannya jumlah UMKM di sektor-sektor tersebut yaitu 55,2 juta.
d. Permasalahan
UMKM yang dialami oleh Indonesia yaitu
1. Permasalahn
UMK yaitu Pemasaran masih lokal, Permodalan masih terbatas karena modal dari
diri sendiri atau pinjam dari teman
2. Faktor
penghambat ekspansi UMK yaitu Kurangnya modal dan Kesuliatan dalam pemasaran
barang
3. Hambatan
akses pendanaan karena keterbatasan aset untuk collateral, perlunya penjaminan
kredit, kurangnya informasi.
B. Tantangan
UMKM Masyarakat Asean Ekonomi
Tantangan
di pasar global yaitu :
1. Persaingan
yang ketat
2. Kemajuan
teknolgi yang cepat
3. Pasar
makin demanding dan dinamis
4. Adanya
UMKM perekonomian merata dan diakui oleh negara lain.
Maka yang harus
dilakukan agar UMKM terus bisa bersaing dengan negara lain yaitu:
1. UMKM
perlu lebih inovatif dan kreatif
2. Pemerintah
dan sektor swasta perlu melakukan sinergi untuk menciptakan dan mendorong iklim
usaha yang kondusif.
C. SDM
MEA
Usaha peningkatan kualitas SDM bisa ditempuh dengan
upaya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi untuk menetapkan
standar kompetensi profesionalisme di masing-masing sektor. Upaya peningkatan
kualitas SDM untuk bersaing dalam menghadapi MEA 2015 harus segera dilaksanakan
dalam rangka mencapai kemajuan dan mengejar ketertinggalannya dari
negara-negara lain. program peningkatan SDM dapat dilaksanakan dengan bekerja
sama antara pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan masyarakat untuk
menyiapkan angkatan kerja berketerampilan tinggi.
Selain pembahasan diatas dapat juga dilakukan melalui
pengenalan IPTEK, karena dampak yang ditimbulkan oleh teknologi dalam era
globalisasi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sangat luas.
Teknologi ini dapat menghilangkan batas geografis pada tingkat negara maupun
dunia. Dalam aspek ekonomi dengan adanya IPTEK, SDM Indonesia akan semakin
meningkat seiring dengan proses alih pengetahuan dari teknologi tersebut.
Sehingga secara tidak langsung juga akan mempengaruhi peningkatan ekonomi.
D.
Masa Depan MEA
Para pembisnis lokal berorietasi ke MEA, bisa
menjadi bumerang, karena perlahan namun pasti akan membuka peluang pemain asing
masuk mendominasi pasar kita. Seperti hancurnya pasar batik di sentra kerajinan
batik Solo karena desakan produk pabrikan dari Malaysia yang membombardir
dengan produk yang bersaing.
Kita harus membuka wawasan karakteristik pasar
global, sebagai persiapan produk masuk ke siklus perdagangan baru yang lebih
menjanjikan.
MEA seharusnya menjadi peluang kita, menghidupkan
kembali gagasan sejuta enterpreneur yang mati suri di era awal kepemimpinan
Zikir. Tidak membiarkan para enterpreneur bergerak sendiri-sendiri untuk
survival, tanpa stimulan pemerintah. Sehingga perekonomian Aceh terlihat
tumbuh, berkembang namun sesungguhnya tidak memiliki fondasi kokoh dan arah
yang jelas dalam persaingan global, pun di tingkat ASEAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar