Selasa, 30 Juni 2015

Laporan Hasil Seminar Nasional


LAPORAN HASIL SEMINAR NASIONAL
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM MENHADAPI
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
Diselesaikan untuk memenuhi tugas individu
Mata kuliah pendidikan sosiologi


                                    Nama   : Siti Mukharomah
                                    Nim     : 140210301015
                                    


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014 / 2015
TEMA 1
KESIAPAN UMKM INDONESIA MENGHADAPI KEA 2015
Pemateri : Galih Budi Utomo
I.                   LATAR BELAKANG

A.    KARAKTERISTIK UMKM DI INDONESIA
1)      Kontribusi UMKM

Hasil
Sisa
unit usaha
99,99%
0,01%
Penyerapan tenaga kerja
97,16%
2,84%
Kontribusi PDB
59,08%
40,92%

Dalam hal ini menunjukkan bahwa kontribusi UMKM sangat luar biasa.
2)      Karakteristik UMKM
Dalam karakteristik UMKM menunjukkan bahwa masalah – masalah di indonesia masih banyak, antara lain :
·         SDM : pendidikan relatif rendah
·         Kualitas produksi : belum terstandarisasi
·         Teknologi : sangar sederhana
·         Pemasaran : Lokal
·         Modal : sangat – sangat terbatas

3)      Jumlah UMKM a/d sektor (2011)
·         Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan        : 49%
·         Perdagangan, hotel dan restoran                           : 29%
·         Pengangkutan dan komunikasi                             : 7%
·         Industri pengolahan                                              : 6%
·         Jasa – jasa swasta                                                  : 5%
·         4 other sectors                                                       : 5%
4)      Permasalahan UMKM
a.       Permasalahan UMK terdapat pada pemasaran dan permodalan
b.      Faktor penghambat ekspansi UMK yaitu kekurangan modal dan kesulitan pemasaran
c.       Hambatan akses pendanaan
·         Keterbatasan aset untuk collateral
·         Perlunya penjaminan kredit
·         Kurangnya informasi
B.     KESENJANGAN ANTARA UMKM DAN BANK
1.      UMKM
Ø  Banyak yang membutuhkan pembiayaan, jumlah kebutuhan relatif kecil
Ø  Legal formal dokumen terbatas
Ø  Umumnya tidak memiliki pencatatan/laporan keuangan memadai
Ø  Membutuhkan akses informasi dan produk bank yang sesuai karakteristik usaha
Ø  Faktor psikologis
2.      Perbankan
ü  Biaya transaksi vs profit
ü  Kebutuhan terhadap dokumen legal formal
ü  Kebutuhan akan informasi keuangan UMKM
ü  Produk perbankan sesuai kebutuhan UMKM
ü  Jangkauan pelayanan dan perlunya jaringan/dukungan teknologi
C.     MANFAAT KEA : PERSPEKTIF MIKRO-MAKRO
1.      KOMUNITAS EKONOMI ASEAN
Ø  KONSUMEN
v  Perspektif Mikro diantaranya variasi produk, pilihan harga, ragam kualitas
v  Perspektif Makro diantaranya menurunkan harga, barang impor (akan murah), menurunkan tekanan inflasi.
Ø  PRODUSEN
§  Perspektif Mikro diantaranya potensi ekspansi (adanya ekspansi produksi), pengembangan bisnis, peningkatan kualitas (manajerial dan produk)
§  Perspektif Makro diantaranya penyerapan tenaga kerja, peningkatan konsumsi, peningkatan investasi ( terjadi di persainga lebih tinggi), peningkatan PDB (investasi meningkat PDB meningkat).

II.                PERAN UMKM dan TANTANGAN DALAM KEA 2015
A.    ASEAN : Peran UMKM
1.      Lapangan Kerja
UMKM mendominasi penyerapan tenaga kerja di ASEAN (rajanya ekonomi)
·         Indonesia (2011)                                             : 97%
·         Lao DPR (2006)                                             : 83%
·         Malaysia (2011)                                              : 59%
·         Filipina                                                            : 61%
·         Singapura (2011)                                             : 70%
·         Thailand (2010)                                               : 78%
·         Brunei (2008)                                                  : 58%
2.      Produk Domestik Bruto
Sumbangan UMKM terhadap PDB cenderung tinggi di ASEAN
·         Indonesia (2011)                                             : 59%
·         Lao PDR (2006)                                             : 6%-9%
·         Malaysia (2011)                                              : 32%
·         Singapura (2011)                                             : 60%
·         Brunei (2008)                                                  : 22%
B.     Tantangan UMKM dan rekomendasi policy action dalam APBSD 2004-2014
1.      Lingkungan
Tantangan dipasar global meliputi : persaingan ketat, kemajuan teknologi yang cepat, pasar makin demanding dan dinamis
2.      KEA 2015
Ø  Pasar tunggal dan basis produksi
Ø  Kawasan berdaya saing tinggi
Ø  Pembangunan ekonomi yang merata
Ø  Integrasi dengan perekonomian dunia

III.             DUKUNGAN BANK INDONESIA DALAM MENGHADAPI KEA 2015
A.    Program BI yang mendukung kesiapan UMKM menghadapi KEA 2015
1.      Pengenbangan UMKM melalui :
Ø  Pengembangan infrastruktur keuangan dan/ atau sarana dalam rangka peningkatan akses UMKM kepada pemodal
Ø  Penguatan UMKM melalui :
-          Peningkatan pemahaman UMKM dibidang keuangan serta kemandirian dalam kegiatan usaha
-          Strategi dalam peningkatan efisiensi produksi untuk memberikan nilai tambah dan karakteristik terhadap produk, serta menjaga kesinambungan kuantitas dan kualitas produk.
B.     Pasar tunggal KEA 2015
1.      Arus bebas barang (bisa keluar masuk)
-          Penurunan dan penghapusan tarif
-          Penurunan rules of origin (ROO)
-          Penghapusan non-tariff barriers
-          Fasilitas perdagangan
-          Integrasi kepabeanan
-          Integrasi informasi
-          Penetapan dan penerapan ketentuan mengenai standar, peraturan teknis, dan prosedur penilaian
-          Pengukuran sanitary dan phytosanitary
-          Penerapan kebijakan pemulihan perdagangan, a.l. anti dumping
2.      Arus bebas jasa
Liberalisasi jasa dilakukan dengan pengurangan atau penghapusan 4 modes of supply
·         Mode 1 : jasa yang diberikan oleh penyedia jasa LNI kepada pengguna jasa DN
·         Mode 2 : jasa yang diberikan oleh penyedia jasa LN kepada konsumen domestik yang sedang berada di negara penyedia jasa
·         Mode 3 : jasa yang diberikan oleh penyedia jasa LN kepada jasa konsumen dinegara konsumen
·         Mode 4 : tenaga kerja asing yang menyediakan keahlian tertentu dan datang ke negara konsumen.
3.      Arus bebas modal
5 program utama untuk mengembangkan dan meningkatkan integrasi pasar modal ASEAN
§  Harmonisasi berbagai standar dipasar modal ASEAN, khususnya dalam hal IPO
§  Memfasilitasi adanya mutual recognition agreement (MRA) untuk pekerja profesional dipasar modal
§  Adanya fleksibilitas dalam ketentuan hukum untuk penerbitan sekuritas
§  Memfasilitasi berbagai usaha yang bersifat market-driven untuk membentuk hubungan antar pasar saham dan pasar obligasi
§  Memperkuat struktur mekanisme pemungutan pph, untuk memperkuat basis investasi bagi penerbitan surat utang di ASEAN.
4.      Arus bebas tenaga terampil
Hingga tahun 2009, terdapat beberapa mutual recognition arragemen yang telah disepakati oleh ASEAN yaitu MRA untuk jasa-jasa engineering, nursing, architectual, surveving, qualification, tenaga medis, dan jasa-jasa akuntansi.
5.      Arus bebas investasi
Persetujuan bidang investasi dengan 4 pilar pembaharuan
·         Perlindungan investasi : menyediakan perlindungan kepada semua investor dan investasi
·         Fasilitas dan kerja sama : menyediakan peraturan, ketentuan, kebijakan, dan prosedur investasi yang transparan, konsisten dan dapat diprediksi
·         Promosi dan awareness : mempromosikan ASEAN sebagai kawasan investasi terpadu dan jejaring produksi
·         Liberalisasi : memdorong liberalisasi investasi secara progresif.
C.     Identifikasi Peran BI Dalam Pengembanga UMKM Menghadapi KEA 2015
1.      Penguatan daya saing UMKM dan koordinasi serta fungsi advisory kepada pemerintah
-          Pengembangan klaster yang mendukung sustainabilitas UMKM
-          Penerapan program kewirausahaan
-          Standarisasi produk UMKM (SNI) : dimulai dari UMKM binaan
-          Pengembangan UMKM berbasis ekspor
-          Edukasi keuangan (pelatihan pencatatan transaksi keuangan, serta jasa dan produk keuangan)
-          Sinergi, koordinasi dna sinkronisasi dengan pemerintah dalam program pengembangan UMKM
2.      Fasilitas pengembangan UMKM & akses permodalan
-          Penelitian komoditas unggulan daerah : menjadi dasar pengembangan komoditas didaerah : rekomendasi kepada pemerintah
-          Inisiatif penelitian credit rating untuk UMK yang akan ditindak lanjuti dengan implementasi program di daerah
-          Pengembangan infrastruktur keuangan pendukung dan kegiatan fasilitas UMKM dengan perbankan/lembaga keuangan lain : a.l. fasilitasi percepatan pendiian PPKD, fasilitas pemanfaatan SHAAT untuk akses kredit
-          Mendorong implementasi pembiayaan komoditas pertanian atas dasar value chain financing
3.      Diseminasi informasi dan sosialisasi kepada stakeholders
-          Pemanfaatan forum kerjasama BI dengan stakeholders, seperti TPID dan KEKR, untuk sosialisasi dan diseminasi informasi terkait KEA 2015,a.l. pentingnya SNI
-          Pemanfaatan minisite BI info UMKM untuk informais dan diseminasi pengembangan UMKM terkait KEA 2015











TEMA 2
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 DAN KURIKULUM 2013
Pemateri : Prof. DRs. Dafiq M.sg. P.sg
A.    SEKILAS TENTANG ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)/
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
·         Kerjasama ekonomi ASEAN mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN  sebagai suatu integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi.
·         MEA  yang akan diberlakukan pada Desember 2015, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.
1.      Tentang MEA 2015
http://polmanceper.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/4-pilar.png
 









a)      4 hal yang harus di antisipasi
·         implementasi AEC berpotensi menjadikan Indonesia sekedar pemasok energi dan bahan baku bagi industrilasasi di kawasan ASEAN, sehingga manfaat yang diperoleh dari kekayaan sumber daya alam mininal.
·         melebarnya defisit perdagangan jasa seiring peningkatan perdagangan barang.
·         Ketiga, implementasi AEC juga akan membebaskan aliran tenaga kerja sehingga harus mengantisipasi dengan menyiapkan strategi karena potensi membanjirnya Tenaga Kerja Asing (TKA) akan berdampak pada naiknya remitansi TKA yang saat ini pertumbuhannya lebih tinggi daripada remitansi TKI. Akibatnya, ada beban tambahan yaitu dalam menjaga neraca transaksi berjalan dan mengatasi masalah pengangguran.
·         Keempat, implementasi AEC akan mendorong masuknya investasi ke Indonesia dari dalam dan luar ASEAN.
b)      memandang integrasi ekonomi ASEAN
Visi Pemerintah disemua sektor:
-          Global competetition
-          Unprecedented change
-          Speed and creativity
B.     Lembaga Pendidikan Luar dan Dalam Negeri
Us, australia, uk/eropa
Level
indonesia
-          play group/kindergarten
-          elementary school
-          junior high school
-          pre university program
School sectors
Kelompok bermain/TK
SD
SMP
SMA
-          certifikate I-certificate IV
-          diploma, advanced
-          diploma, graduate
-          diploma
Vocational education and training and tafe
Kursus / diklat
D2, D3.D4
-          bachelor degree
-          honours
-          master’s degree
-          doctoral degree
-          posdoctoral
High education sectors
S1 non skripsi
S1 skripsi
S2 (C+R)
Setelah S3 (NA)

1.      Harapan Terhadap Kurikulum 2013
Kurikum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang : produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi.
2.      Elemen perubahan ( meliputi SD,SMP,SMA sederajat)
·         Sikap
-          Menerima + menjalankan + menghargai + menghayati + mengamalkan
-          Pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradaban
·         Keterampilan
-          Mengamati + menanya + mencoba + menalar + menyaji + mencipta
-          Pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
·         Pengetahuan
-          Mengetahui + memahami + menerapkan + menganalisa + mengevaluasi + mencipta
-          Pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban.
3.      Penguatan proses dalam Kurikulum 2013
a.       Tematik terpadu    :pembelajaran berbasis tema
b.      Pendekatan scientific        : berbasis 5M
c.       Discovery learning            : pembelajaran berbasis penemuan
d.      Problem based learning     : pembelajaran dimulai dengan mengkaji masalah
e.       Projet based learning         : penugasan terstruktur
4.      Suansana kelas dalam Kurikulum 2013
Ø  Penilaiian yang menjangkau kemampuan berpikir tingkat tinggi
Ø  Penilaiian yang menyeluruh dan terintegrasi
Ø  Penilaiian pemahaman dan nalar secara ilmiah
Ø  Penilaiian terhadap PBM berkaitan dengan apa yang siswa pahami
Ø  Penilaiian berfokus hasil belajar dan kesempatan siswa untuk belajar lagi
Ø  Tidak hanya guru, tapi juga siswa dan yang lainnya juga dilibatkan
Ø  Penilaiian eksternal juga melibatkan guru-guru.
5.      5M Langkah Pembelajaran
a.       Mengamati
b.      Menanya
c.       Mencoba
d.      Menalar
e.       Mengkomunikasikan







TEMA 3
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISME GURU
Pemateri : Djuprianto
I.                   Pengertian Kurikulum
Kurikulum menurut UU no 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
1.      Tugas Profesi Guru
a.       Merencanakan pembelajaran
b.      Melaksanakan pembelajaran
c.       Melaksanakan penelitian
d.      Melaksanakan analisis hasil penilaiian
e.       Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis.
II.                Penjelasan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBM) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan kurikulum berbasis 8 standart nasional pendidikan (SNP) tahun 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu.
1.      Perubahan pembelajaran pada kurikulum 2013
a.       Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik untuk mencari tahu dari berbagai sumber yang tersedia dimana saja dan kapan saja melalaui mengamati dan bukan diberi tahu
b.      Pembelajaran diarahkan untuk meru,uskan masalah dengan melatih kemampuan bertanya, bukan hanya menyelasaikan masalah dengan menjawab melalui bantuan mesin (komputer) yang dapat menyajikan dan memproses data dengan cepat.
c.       Pembelajaran diarahkan untuk memotifasi peserta didik dan melatih berfikir analitis ( mengambil keputusan) bukan berfikir mekanis (rutin) yang dapat dilakukan oleh mesin yang terprogram
d.      Pembelajaran menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah sehingga dapat mengkomunikasikan informasi yang dihasilkan baik cara perolehan dan kegunaan informasi tersebut.
III.             Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
1.      Pengertian SKL
Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2.      SKL
KI-1
KI-2
Spritual – Sikap
o   Hubungan dengan tuhan
o   Hubungan dengan makhluk
KI-3
Pengetahuan
o   Faktual, konseptual
o   Prosedural, metakognitif
KI-4
Keterampilan
o   Pikir dan tindak
o   Efektif dan kreatif

IV.             Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
1.      Pendekatan Saintifik
a.       Pendekatan saintifik bisa mendorong peserta didik secara aktif membangun pengetahuannya sendiri melalui kegiatan atau aktifitas-aktifitas ilmiah
b.      Pendekatan saintifik memberikan peluang dan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari tahu dan menumbuhkan rasa ingin tahunya melalui penugasan, pemecahan masalah, menemukan dan mencipta
2.      Sintak Saintifik
Kegiatan Inti Meliputi :
a.       Mengamati
b.      Menanya
c.       Mengumpulkan data
d.      Mengasosiasi/menalar
e.       Mengomunikasikan.

V.                Penilaiian
Berdasarkan SKL tentang tiga ranah kompetensi maka penilaiian juga dilakukan untuk mengukur ketiga kompetensi : sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1.      Ada 4 Strategi Penilaiian
a.       Tes
b.      Notes
Digunakan untuk menilai sikap, minat, atau motivasi. Metode notes umumnya digunakan untuk mengukur ranah afektif (KD-KD pada KI-1 dan KI-2).
c.       Tes Tulis
d.      Tes Kinerja
·         Tes Kinerja perilaku terbatas : meminta peserta untuk menunjukkan kinerja dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur secara ketat.
·         Tes Kinerja Perilaku Meluas : menghendaki peserta untuk menunjukkan kinerja lebih komprehensif dan tidak dibatasi.

PEMBAHASAN GABUNGAN TEMA 1,TEMA 2,DAN TEMA 3
Dari Tiga Materi mengenai Pembahasan Implementasi Kurikulum 2013 dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 ialah :
A.    Kesiapan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean
1.      Karakter UMKM di Indonesia
a.       Kontribusi UMKM di Indonesia sangat luar biasa dilihat dari dari unit usaha yang diserap UMKM sebesar 99,99%, dilihat dari penyerapan tenaga kerja yang diserap UMKM sebesar 97,16%, dari kontribusi PDB yang diserap sebesar 59,08%
b.      Karakteristik UMKM
SDM yang dimiliki dilihat dari segi pendidikan relatif rendah karena sebagian adalah lulusan SD, Kualitas produksi juga belum terstandarisasi, Teknologi yang digunakan masih sederhana, Pemasaran yang dituju masih lokal, Modal yang dimiliki terbatas. Banyak keterbatasan UMKM di Indonesia.
c.       Jumlah UMKM a/d sektor (2011)
UMKM di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan mencapai 49%, di sektor perdagangan, hotel dan restoran mencapai 29%, di sektor pengangkutan dan komunikasi mencapai 7%, di sektor industri pengolahan mencapai 6% ,di sektor jasa-jasa swasta mencapai 5%, di 4 other sectors mencapai 5%. Jadi keterangannya jumlah UMKM di sektor-sektor tersebut yaitu 55,2 juta.
d.      Permasalahan UMKM yang dialami oleh Indonesia yaitu
1.      Permasalahn UMK yaitu Pemasaran masih lokal, Permodalan masih terbatas karena modal dari diri sendiri atau pinjam dari teman
2.      Faktor penghambat ekspansi UMK yaitu Kurangnya modal dan Kesuliatan dalam pemasaran barang
3.      Hambatan akses pendanaan karena keterbatasan aset untuk collateral, perlunya penjaminan kredit, kurangnya informasi.

B.     Tantangan UMKM Masyarakat Asean Ekonomi
Tantangan di pasar global yaitu :
1.      Persaingan yang ketat
2.      Kemajuan teknolgi yang cepat
3.      Pasar makin demanding dan dinamis
4.      Adanya UMKM perekonomian merata dan diakui oleh negara lain.
                        Maka yang harus dilakukan agar UMKM terus bisa bersaing dengan negara lain yaitu:
1.      UMKM perlu lebih inovatif dan kreatif
2.      Pemerintah dan sektor swasta perlu melakukan sinergi untuk menciptakan dan mendorong iklim usaha yang kondusif.
C.     SDM MEA
Usaha peningkatan kualitas SDM bisa ditempuh dengan upaya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi untuk menetapkan standar kompetensi profesionalisme di masing-masing sektor. Upaya peningkatan kualitas SDM untuk bersaing dalam menghadapi MEA 2015 harus segera dilaksanakan dalam rangka mencapai kemajuan dan mengejar ketertinggalannya dari negara-negara lain. program peningkatan SDM dapat dilaksanakan dengan bekerja sama antara pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan masyarakat untuk menyiapkan angkatan kerja berketerampilan tinggi.
Selain pembahasan diatas dapat juga dilakukan melalui pengenalan IPTEK, karena dampak yang ditimbulkan oleh teknologi dalam era globalisasi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sangat luas. Teknologi ini dapat menghilangkan batas geografis pada tingkat negara maupun dunia. Dalam aspek ekonomi dengan adanya IPTEK, SDM Indonesia akan semakin meningkat seiring dengan proses alih pengetahuan dari teknologi tersebut. Sehingga secara tidak langsung juga akan mempengaruhi peningkatan ekonomi.
D.    Masa Depan MEA
Para pembisnis lokal berorietasi ke MEA, bisa menjadi bumerang, karena perlahan namun pasti akan membuka peluang pemain asing masuk mendominasi pasar kita. Seperti hancurnya pasar batik di sentra kerajinan batik Solo karena desakan produk pabrikan dari Malaysia yang membombardir dengan produk yang bersaing.
Kita harus membuka wawasan karakteristik pasar global, sebagai persiapan produk masuk ke siklus perdagangan baru yang lebih menjanjikan.
MEA seharusnya menjadi peluang kita, menghidupkan kembali gagasan sejuta enterpreneur yang mati suri di era awal kepemimpinan Zikir. Tidak membiarkan para enterpreneur bergerak sendiri-sendiri untuk survival, tanpa stimulan pemerintah. Sehingga perekonomian Aceh terlihat tumbuh, berkembang namun sesungguhnya tidak memiliki fondasi kokoh dan arah yang jelas dalam persaingan global, pun di tingkat ASEAN.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar