Rabu, 01 Juli 2015

Kesimpulan Seminar Nasional

Judul               : Pendidikan di Era Digital
Pemateri          : Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd

Era digital yang kini telah menjadi bagian kehidupan keseharian masyarakat, khususnya generasi muda memang akan mengubah pola kehidupan.  Termasuk pola belajar dan pola penyebaran informasi.  Saya meyakini, era kertas pelan tetapi pasti akan tergeser.  Ketika kamus digital dapat diperoleh dengan mudah dan murah, misalnya dapat dimasuk ke dalam HP, maka kamus tercetak akan terancam. Tidak hanya itu.  Setahap demi setahap, jurnal, majalah, buku dan bahkan koran juga akan digeser oleh versi digital.  Jurnal ilmiah yang biasanya mahal karena jumlah cetakannya tidak banyak, kini sudah mulai beralih ke bentuk digital.  Perpustakaan dengan senang berlangganan jurnal online karena murah dan tidak memakan tempat.  Hampir semua koran sekarang sudah punya versi online.  Dan buku teks juga sudah mulai masih ke versi digital.   Jika itu terjadi, maka penyebaran informasi benar-benar melalui versi baru yaitu digitalisasi informasi. Yang dimana perkembangan itu diawali denganminiaturisasi, menuju modilisasi, berkembang menjadi automasi dan akhirnya single use. Yang dimana dahulu informasi terbatas dan guru adalah satu-satunya sumber informasidan diarahkan untuk menghasilkan pegawai/karyawan. Selanjutnya industri menjadi pemesan lulusan, ikut menentukan kopetensi lulusan untuk mendukung kemajuan industri. Di era sekarang informasi tidak terbatas, era cuber dengan informasi melimpah dan guru bukan lagi menjadi sumber utama informasi. Yang dimana pola kerja masa depan adalah generic skills yaitu: (a)Problem Faced, (b) Searching Related Information, (c) Information Analizing Critically, (d) Finding Alternatives Problem Solving Creatively, (e) Implementing The Chosen Way. Di era pendidikan kali ini yang penting bukan berapa lama orang sekolah, melainkan kemampuan apa yang dimiliki setelah lulus. Kunci dari kesuksesan adalah soft skills dan hard skills . Faktor Penentu keunggulan suatu negara dari 45% innovation, 25% Networking, 20% technologi, 10% Natural resources.


Judul               : Masyarakat Ekonomi Asean 2015 Sebuah Tantangan & Peluang
Bagi Sistem Pendidikan Nasional
Pemateri          : Dr. Firdaus Juni Dharta, M.Ikom

Di akhir tahun 2015 kita akan segera memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang merupakan bentuk realisasi dan tujuan akhir integrasi ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. ASEAN yang merupakan kekuatan ekonomi ketiga terbesar setelah Tiongkok dan Jepang. Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA pada tahun 2015 yang dapat dijadikan sesuatu momentum yang baik untuk membangun sistem pendidikan di Indonesia. Yang pertama, Re-orientasi strategi dalam meyiapkan tenaga terampil sesuai dengan kebutuhan pasar ASEAN. Kedua, Pembelajaran ICT (Information Communication, dan Technologi) sebagai materi ajar di satuan pendidikan. Ketiga, Pendidikan kewirausahaan sebagai salah satu materi keterampilan di satuan pendidikan melalui program life skill, khususnya program ketrampilan vocational. Keempat, Pengayaan kurikulum berbasis global dengan mengadopsi muatan kurikulum yang dimiliki negara ASEAN yang mempunyai keunggulan, misalnya kurikulum Singapura (tentang jasa) dan atau Thailand (tentang pertanian) menjadi penting. Argumen mendasar kenapa ke-4 hal tersebut menjadi urgen karena (1) taraf daya saing kita perlu segera ditingkatkan mengingat bahwa Indeks Daya Saing Global 2010, tingkat daya saing indonesia berada pada posisi 75, (2) Pendidikan dan produktifitas Indonesia masih kalah saing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysi, (3) Angka Partisipasi Kasar (APK)npendidikan dasar Indonesia berada pada urutan ke-6 di ASEAN dan ke-69 di dunia. Konsep pendidikan link and match yang digagas oleh Wardiman Djojonegoro memang bisa menjawab tantangan pasar tunggal, demi mengatasi persoalan pengangguran terdidik di ranah ekonomi. Bagi yang pro-kontra terhadap konsep link and match semestinya tidak ditempatkan secara berhadapan, melainkan sinergis untuk menemukan model pendidikan yang baik dan pendidikan yang berefek. Suatu negara akan menjadi maju, tidak ditentukan oleh lama dan luas wilayahnya, tetapi ditentukan oleh sumber daya manusia yang ada didalamnya.Maka pendidikan memiliki peran penting untuk menyiapkan manusia Indonesia yang qualified dan marketable, sehingga tidak terpinggirkan dalam arus pasar tunggal ASEAN .
Judul               : Prinsip-Prinsip Kegiatan Mengajar Belajar di Era Abad 21
Pemateri          : Prof. Dr. Sunardi, M.Pd

Era abad 21 dan era ASEAN Economic Community (AEC) ditandai dengan : informasi dimana saja dan dapat diakses kapan saja, komputasi, dan komunikasi. Berdasarkan ciri tersebut, maka pemerintah harus menetapkan visi belajar agar siswa sukses dalam era ekonomi global. Pusat kurikulum badan penelitian dan pengembangan kemdikbud telah mengembangkan kurikulum 2013 (K-13). K-13 juga merupakan KBK yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Fokus penyempurnaan dari KBK dan KTSP adalah pada standar kopetensi kelulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian. Prinsip KBM yang ditetapkan pada KBK dan KTSP masih bleum mampu memenuhi tuntutan perkembangan zaman di era abad 21. Prinsip KMB untuk sukses di era abad 21 adalah pembelajaran mengedepankan pengalaman personal maupun interpersonal melalui observing, questioning, experimenting, assosiating, communicating dan creating. Landasan pengembangan kurikulum 2013meliputi aspek filosofis, aspek yuridis, dan aspek konseptual.
Tumpuan pengembangan kurikulum 2013 adalah berpijak pada paradigma belajar dan kerangka kopetensiabad 21. Pada era abad 21 pembelajaran domain sikap, psikomotor, dan pengetahuan harus dilaksanakan secra terpadu, dengan mendasarkan prinsip pembelajaran. Prinsip pembelajaran tersebut harus bercirikan : berpusat pada siswa belajar; lingkungan belajar dan manajemen kelas terbuka, proses demokrasi, peran siswa aktif,ruang lingkup beljar di kelas masyarakat, sosial-ekonomi-budaya, negara dan global; sumber belajar bukan satu-satunya guru, menggunakan teknologi informasi; dan mengembangkan kpetensi berpikir kritis, problem solving, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif.  





Judul               : Peningkatan Profesionalisme Guru Pada Reformasi Pendidikan
Dalam memasuki AEC - MEA
Pemateri          :


Dalam ero globalisasi dewasa ini profesi guru menduduki posisi penting, karena mempersiapkan sumber daya manusia yang handal. Oleh karena itu guru memperoleh premis-premis baru agar dapat berfungsi seperti yang diharapkan yaitu: (1) guru sebagai agen perubahan, (2) Guru sebagai pengembang sikap toleransi dan saling pengertian, (3) Guru sebagai pendidik profesional. Dalam UU SISDINAS 20 tahun 2003 telah dijelaskan menenai tujuan pendidikan nasional yang terdapat pada ayat 2. Visi dari pendidikan nasional sendiri merupakan untuk membentuk insan Indonesia cerdas komprehensif (cerdas intelektual, spiritual, kinetetis dan sosial, emosional) dan 5M. Profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi bermatabat yang memerlukan suatu sistem pembinaan dan Continuous Proffesional Development (CPD) atau Pengembangan Profesi Berkelanjutan. Tantangan dalam AEC/MEA adalah bagaimana kita harus menyikapai anak didik agar mampu menghadapi kehidupan modern dan sekaligus mengembangkannya, bagaimanakurikulum sekolah harus disusun agar relevan dengan tantangan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan memilihmetode apa yang tepat digunakan. UNESCO menetapkan The four pillars education (empat pilar pendidikan) sebagai landasan pendidikan pada era global yaitu: (1) Learning to know, (2) Learning to do, (3) Learning to be, (4)Learning to live together. Karakteristik guru yang diperlukan adalah memahami profesi guru sebagai panggilan hidup sejati, selama proses pembelajaran mengupayakan positive reward, Sikap guru tidak hanya simpatik tetapi mampu berempatik, dan menyadari bahwa sebagai guru di era globl hendaknya memiliki ability to be a learner (long life learning) dan bukan hanya berprofesi yang ambivalen.

1 komentar:

  1. A Casino That Donates Much To Its Reputation
    The former is known for its If you're 통영 출장안마 looking for a 경산 출장마사지 casino where 김천 출장안마 it pays out big time, it's the 남원 출장안마 best place to Apr 제주도 출장샵 26, 2018 · Uploaded by CasinoMd

    BalasHapus